Cara Penanggulangan Tumbuhan Lumut Air (ATO) Danau Tigi di kabupaten Deiyai - IPMANAPANDODE-BALI

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Minggu, 13 Maret 2016

Cara Penanggulangan Tumbuhan Lumut Air (ATO) Danau Tigi di kabupaten Deiyai




  Di-era globalisasi seperti saat ini dapat kita temukan beberapa permasalahan diberbagai bidang terutama lingkungan hidup. Lingkungan hidup merupakan salah satu ekosistem yang dibutuhkan oleh setiap manusia untuk dapat berinteraksi serta dapat melangsungkan kehidupannya dengan berbagai aktivitas.
Terkait dengan masalah ini maka saya akan sedikit mencoba untuk memberikan penjelasan mengenai dampak gulma(Tanaman penggangu) seperti lumut di danau Tigi serta cara penanggulannya. Tanaman pengganggu atau yang sering disebut lumut oleh masyarakat dan sampai sekarang merupakan salah satu tumbuhan air yang belum diketahui cara penanggulangannya serta Klasifikasih ilmiah dari tumbuhan ini sendiri.
     Oleh sebab itu,menurut saya dengan melakukan biofiltrasi atau absorbsi dengan salah satu jenis tanaman yang dapat mengikat logam-logam berat dalam air danau serta mengurangi pemakaian bahan-bahan yang mengandung zat kimia berbahaya seperti Polimer(Plastik) dan sabun cuci berlebih.
Salah satu tanaman yang sangat Familiar(terkenal) yaitu Eceng Gondok. Eceng gondok merupakan salah satu tumbuhan yang secara teori maupun secara risetnya (penelitiannya) dikenal sebagai penjernih Air serta menurunkan kandungan logam berat seperti Pb,fosfat serta kandungan logam berat lainnya, serta dapat menarik kation dan anion dari permukaan air danau.                     
Eceng gondok memang merupakan salah satu alternatifnya tetapi dampak negatifnya adalah akan terjadi pendangkalan apabila eceng gondok menyerap ion FOSFAT berlebih serta pertikel-partikel logam berat  yang telah terikat pada tanaman ini mengendap di dasar danau sehingga dapat memperbanyak tumbuhan gulma(penggangu) lainnya seperti lumut (ATOO) Serta eceng gondok tersebut,sehingga eceng gondok dapat dikatakan bukan merupakan salah satu alternatifnya.
          Saya mendapat beberapa masukan atau solusi dari beberapa Dosen kimia lingkungan dikampus saya, terkait dengan masalah ini bahwa untuk mengurangi logam berat pada air serta tumbuhan lumutnya ada beberapa metode misalnya trickling filter atau metode penyaringan yang dilakukan secara biologis dimana kita membutuhkan bakteri aerob yang sangat banyak untuk mendegradasi senyawa kompleks sehingga dana atau biaya yang dibutukan sangatlah banyak,sehingga solusi yang tepat adalah mengurangi pembuangan limbah ke permukaan danau maka secara otomatis logam berat tersebut akan berkurang.
Salah satu Dampak terbesar dari timbulnya tumbuhan lumut (ATOO) tersebut diakibatkan karena Penggunaan ion fostat berlebih dimana ion fosfat berasal dari penggunaan DETERJEN (sabun cuci) berlebih yang mana secara terus menerus limbah cuciannya dibuang serta dilakukan proses pencucian pakaian dan alat2 rumah tangga lainnya di danau sehingga secara spontan menghasilkan Ion nutrient (nutrisi/makanan) untuk pertumbuhan alga atau Eutrofikasi, sehingga lumut pada air danau semakin banyak.     
Proses penanggulangan tanaman lumut (Atoo) adalah dengan cara mengurangi penggunaan plastik serta sabun cuci(DETERJEN) terutama untuk sabun atau plastik yang dibuang ke danau dimana dengan melakukan sosialisasi dengan masyarakat seperti memberikan beberapa materi mengenai plastik serta deterjen atau limbah berbahaya lainya yang tidak dapat terdegradasi(Terurai).
Satu hal yang masih sampai saat ini belum diketahui atau sudah diketahui tapi belum kerjakan oleh pemerintah adalah membangun MCK UMUM ditiap desa serta adanya air bersih yang memadai sehingga air danau tidak menjadi sasaran terutama sebagai Air minum bagi masyarakat karena sesuai dengan masalah diatas kita telah ketahui bahwa air danau dapat di katakan “AIR LIMBAH” karena telah terkontaminasi dengan berbagai zat kimia berbahaya atau tidak sesuai dengan baku mutu Air. Kualitas air danaunya menurun serta munculnya kondisi Anaerobic seperti gas metan dan sulfida dimana buktinya adalah timbulnya bau busuk misalnya pada perahu,jaring dan alat-alat nelayan serta terutama pada Air.                 
Untuk mewujudkan motto kabupaten deiyai ,DOU, GAI EKOWAI, maka saya sebagai Mahasiswi Kimia, jurusan Kimia lingkungan, disalah satu perguruan tinggi meminta kepada pemerintah kabupaten Deiyai untuk segera menanggulanginya agar tidak berdampak buruk bagi masyarakat dan kita semua, karena sesuai mottonya DOU artinya melihat yang mana dengan melihat kita dapat mengetahui pemasalahannya seperti yang telah saya bahas diatas kita semua telah mengetahuinya. Kata kedua yaitu GAI artinya berfikir untuk mengatasi masalah ini ,untuk apa kita berfikir untuk masalah ini, kalau memang kita sendiri telah mengetahui bahwa itu berbahaya dan menjadi buah bibir atau bahan bicara yang harus kita respon dari masyarakat . Oleh sebab itu mari  kepada semua pemerintah dan juga kepada masyakat untuk bersama-sama menanggulanginya sesuai solusi yang telah di jelaskan diatas (EKOWAI).
Dengan adanya penanganan secara spesifik maka masyarakat dapat melakukan aktivitas mereka seperti mencari ikan, karena setelah ditinjau dari beberapa aspek contohnya pendidikan kebanyakan Anak-anak rantauan yang saat ini berkuliah dan juga bersekolah dan mungkin saat ini menjadi orang HEBAT Dan TERHORMAT itu merupakan bukti Hasil kerja keras orang tua kita dengan berjualan ikan dan bahan pangan lainnya sehingga dengan hormat tolong diatasi masalah ini karena ini juga mempengaruhi ESTETIKA atau Keindahan danau Tigi.
Masalah diatas ini saya sampaikan kepada pemerintah kabupaten Deiyai terutama kepada instansi terkait diantaranya Dinas Lingkungan Hidup,Dinas Kesehatan serta Dinas sosial dan kepada semua instansi yang ada di kabupaten deiyai Segera melakukan sosialisasi dan juga membangun toilet umum dan juga air bersih tiap desa yang ada di tiap kecamatan.

By: Veronika Edoway


                            
































































































































































  
























































































































































































































  



















































Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan"

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages